Halaman

Total Tayangan Halaman

Rabu, 08 Januari 2014

Tugas Ujian Komputer




LAPORAN AKHIR PENELITIAN




Pengaruh Pemberian Tablet Fe kepada
Ibu Hamil dalam Rangka Penurunan
Prevalensi Anemia di Kota
Padang Tahun 2013









BAB I
PENDAHULUAN


1.1              Latar  Belakang
       Anemia adalah salah satu dari 4 masalah gizi utama di Indonesia, disamping KVA, GAKY,dan KEP. Prevalensi anemia banyak dijumpai pada golongan ibu hamil, balita, anak sekolah, remaja, dan pekerja berat berpenghasilan rendah. Telah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah, namun hasilnya belum juga menampakkan hasil sebagaimana diharapkan. Prevalensi anemia pada ibu hamil pada tahun 1992 sebesar 55 % dan tahun 2007 masih di atas 50 %. Sayuran sebagai sumber Fe untuk pembentukan hemoglobin darah sulit diharapkan oleh karena daya serap Fe Non Heme yang sangat rendah. Jika dilakukan pemenuhan kebutuhan Fe dari pangan hewani harganya relatif lebih mahal.

      
Anemia pada bumil jika tidak diatasi segera bisa menyebabkan BBLR, pendarahan sewaktu kehamilan, dan persalinan yang berakibat fatal pada ibu dan janin. Oleh karena itu telah dilakukan penelitian untuk mengetahui dampak pendistribusian tablet Fe kepada ibu hamil melalui media arisan ibu hamil yang ada di Posyandu.


1.2  Tujuan Penelitian
1.2.1      Mengetahui serapan Fe yang didistribusikan   kepada ibu hamil setiap bulan.
1.2.2    Mengidentifikasi keluhan yang tibul akibat mengkonsumsi tablet Fe dan mengetahui kadar Hb sebelum dan sesudah dilakukan penelitian.


































BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Bahan Dan Cara
              Penelitian dilakukan di 2 Kecamatan di Kota Padang. Salah satu Kecamatan dijadikan sebagai Kecamatan perlakukan dan 1 Kecamatan lagi sebagai Kecamatan kontrol. Adapun penelitian ini dilakukan dengan disain quasi eksperimental. Pada penelitian pendahuluan telah dilakukan baseline data prevalensi anemia pada seluruh ibu hamil di kedua kecamatan. Di Kecamatan A, dari 125 ibu hamil diketahui rata-rata kadar Hb di semua sampel adalah 9,7 mg/dl, sementara dari 150 bumil di Kecamatan B rata-rata kadar Hb nya adalah 10,1 mg/dl. Berdasarkan kriteria Depkes, seorang ibu hamil dikatakan anemia bila kada Hbnya < 11 mg/dl, maka di Kecamatan A terdapat 75 orang dengan kada Hb < 11 mg/dl dan di Kecamatan B sebanyak 60 orang.

      
Pada tahap selanjutnya dipilih sebanyak 50 orang dari setiap kecamatan akan dijadikan subjek penelitian, dimana 50 orang dari Kecamatan A sebagai kelompok perlakukan dan 50 bumil dari Kecamatan B sebagai kelompok kontrol. Semua ibu hamil baik kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol memiliki usia kehamilan 6 bulan atau kurang.


       Pada tahap pelaksanaan penelitian, kepada kelompok perlakuan diberikan tablet Fe sebanyak 90 biji yang dibagi ke dalam 3 kali pemberian, dimana 1 kali pemberian untuk konsumsi selama sebulan. Jadi perlakuan penelitian ini selama 3 bulann. Setiap akhir bulan dilakukan pengukuran kadar Hb. Sedangkan untuk kelompok kontrol diberikan preparat placebo yang bentuk dan kemasannya sama dengan yang diberikan kepada kelompok perlakuan, namun kosong Fe.

        Kadar Hb darah ditentukan dengan metode cyanmethohemoglobin tidak langsung menggunakan kertas lakmus kemudian diperiksa kadar Hbnya di Labkesda setempat. Dalam pelaksanaan, Peneliti melibatkan Staf Puskesmas dan Kader Posyandu untuk mengumpulkan subjek dan membagikan tablet Fe. Untuk melakukan penilaian konsumsi melibatkan Mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Padang dan untuk pengambilan darah dan pemeriksaan kadar Hb melibatkan laboran dari Labkesda.






BAB V
      HASIL DAN PEMBAHASAN
                            
  
        4.1 Gambaran Umum Sampel
 sarkan             Berdasarkan pengolahan data karakteristik sampel dapat diketahui tingkat pendidikan sampel sebagai berikut:
Tabel 4.1
Karakteristik Sampel Penelitian Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Karakteristik
Kelp. Perlakuan
Kelp. Kontrol
n
%
n
%
Tamat SD/ tidak sekolah
15
15.0
10
10.0
Tamat SLTP
10
10.0
20
20.0
Tamat SLTA
22
22.0
18
18.0
Sarjana
3
3.0
2
2.0
Total
50
50.0
50
50.0
Tamat SD/Tidak Sekolah sebanyak 25 orang (15 orang pada kelompok perlakuan dan 10 orang pada kelompok kontrol. Tamat SLTP 30 orang (10 orang kelompok perlakuan). Tamat SLTA 40 orang (18 orang pada kelompok kontrol). Sedangkan berpendidikan Sarjana hanya 5 orang (3 orang pada kelompok perlakuan). Responden rata-rata adalah 24 tahun dimana rata-rata umur sampel pada kedua kelompok hampir sama.




Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaan
Karakteristik
Kelp. Perlakuan
Kelp. Kontrol
n
%
n
%
Ibu tidak bekerja
35
35.0
40
40.0
Ibu bekerja
15
15.0
10
10.0
Total
50
50.0
50
50.0
Pada u             Umumnya sampel sebagai ibu rumah tangga dan hanya 25 orang yang bekerja di luar rumah, 15 orang dari kelompok perlakuan dan 10 orang dari kelompok kontrol.
               Distribusi Tablet Fe setiap bulan (3 kali selama penelitian) ibu-ibu    subjek penelitian diberikan sebungkus (isi 30 biji) bahan perlakuan dimana tablet Fe untuk kelompok perlakuan dan placebo untuk kelompok kontrol. Setiap akhir bulan dilakukan pemantauan sisa tablet. Sampel dikatakan memiliki sisa apabila lebih dari 5 tablet atau lebih yang tidak dihabiskan/tidak diminum. Hasil  pemantauan sisa tablet adalah sebagai berikut:





Tabel 4.3
Karakteristik Responden Menurut yang Menyisahkan Tablet Fe
Bulan
Menyisakan Tablet Fe
Kelp. Perlakuan
Kelp. Kontrol
n
%
n
%
I
3
3.0
4
4.0
II
7
7.0
9
9.0
III
2
2.0
2
2.0
Total
12
12.0
15
15.0
             Bulan I (3 orang pada kelompok perlakuan) dan (4 orang pada kelompok  kontrol) menyisakan tablet. Pada bulan II terjadi kenaikan jumlah subjek yang menyisakan tablet yaitu: (7 orang pada kelompok perlakuan) dan (9 orang pada kelompok kontrol). Dan pada akhir  bulan ketiga kembali menurun dimana hanya (2 orang pada kelompok perlakuan) dan (2 orang pada kelompok kontrol. Pada setiap bulan sampel yang bersisa tabletnya berbeda-beda, sehingga disimpulkan sisa tablet tidak memberi pengaruh signifikans terhadap perubahan kadar Hb dalam darah.
       Prevalensi Anemia setelah dilakukan 4 kali pengukuran kadar Hb, di awal, akhir bulan pertama, kedua dan akhir bulan ketiga terdapat perbedaan rata-rata kadar Hb di kedua kelompok penelitian. Pada awal penelitian kedua kelompok adalah anemia semuanya berdasarkan kriteria Depkes.



Tabel 4.4
Ibu Hamil yang Menderita Anemia pada Kelompok Perlakuan
dan Kelompok Kontrol
Bulan
ANEMIA
Kelp. Perlakuan
Kelp. Kontrol
n
%
n
%
I
0
0.0
3
3.0
II
15
15.0
25
25.0
III
10
10.0
10
10.0
Total
30
30.0
38
38.0
         Pada pemeriksaan akhir bulan I sebanyak 5 orang (pada kelompok perlakuan tidak anemia lagi) dan (1 orang pada kelompok kontrol tidak anemia). Berturut pada pemeriksaan bulan II dan III jumlah yang tidak anemia pada kelompok perlakuan adalah (15 orang) dan (25 orang), dan pada kelompok kontrol (10 orang) dan (10 orang). Artinya pada kelompok kontrol jumlah yang tidak anemia lagi tetap yaitu 10 orang sedangkan pada kelompok perlakuan yang tidak anemia tersisa separonya saja (25 orang dari 50 orang kelompok perlakuan).
       Hasil uji statistik ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan kadar hb yang signifikans (p<0,05) antara pemeriksaan akhir bulan pertama, kedua dan ketiga pada kelompok perlakuan, namun tidak pada kelompok kontrol. Uji statistik non parametrik chi-square juga memperlihatkan terjadi penurunan prevalensi anemia yang signifikans pada kelompok perlakuan dan tidak pada kelompok kontrol. Hal ini akan lebih baik lagi apabila semua sampel menghabiskan semua tablet Fe yang diberikan kepadanya. Penurunan prevalensi anemia juga terjadi pada kelomok kontrol, tidak hanya pada kelompok perlakuan. Hal inni kemungkinan terpengaruh oleh suasana penelitian atau distorsi informasi yang terjadi karena keterlibatan subjek dalam penelitian akan mempengaruhi pola makan keseharian mereka di rumah tangganya.










BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

       Bertitik tolak dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian tablet Fe sebanya 90 buir selama kehamilan dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah sehingga prevalensi anemia menurun secara drastis sebanyak 50% selama 3 bulan. Disarankan untuk penelitian lebih lanjut dengan ikut mempertimbangkan variabel pengganggu penyerapan Fe dalam tubuh seperti kuning telur dan teh serta zat yang dapat meningkatkan serapan Fe seperti vitamin C.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar